Kamis, 22 Juli 2010

TANAMAN UMBI-UMBIAN TRADISIONAL

Tanaman umbi-umbian merupakan salah satu jenis tanaman yang sering dijadikan bahan pangan oleh masyarakat khususnya di daerah pedesaan sebagai pengganti beras atau nasi. Keberadaan tanaman umbi-umbian saat ini terbatas pada tanaman umbi-umbian yang sudah dikenal luas oleh masyarakat, seperti singkong, ubi jalar, dan talas. Padahal, kalau kita mau kembali ke era 15 tahun yang lalu, tanaman seperti ganyong, garut, gadung, suweg dan tanaman umbi “tradisional” yang lain masih banyak terdapat dipekarangan rumah kita. Mungkin karena kalah popular dengan jenis umbi lain dan masyarakat sudah cenderung tercukupi kebutuhan karbohidratnya dari beras atau nasi, umbi-umbian “tradisional” sudah mulai terpinggirkan atau bahkan “hilang dari peredaran”. Sedikit saya akan menulis beberapa umbi-umbian yang terkenal pada jaman saya maasih kecil.

1. Singkong (Manihot esculenta)

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Ordo: Euphorbiales
Famili: Euphorbiaceae
Genus: Manihot
Spesies: Manihot esculenta Crantz
Singkong, Ketela pohon, ubi kayu, [pohung, kasbi, sepe, boled, budin (Jawa)], sampeu (Sunda), kaspe (Papua)

Singkong atau ubi pohon, bodin (Jawa Tengah), Pohung (Jawa Timur) adalah jenis umbi yang sudah terkenal di antara kita. Tanaman ini sangat berguna, baik dari ujung daun hingga ujung akar. Daun tanaman ini sering kita gunakan sebagai sayuran, batang sebagaai kayu bakar memasak, dan umbi sebagaai pengganti karbohidrat. Tanaman ini sangat mudah ditanam, cukup kita ambil batang pohon, kita potong kurang lebih dengan panjang 20 cm, kemudian kita tancapkan pada tanah yang sudah digemburkan. Pada umur 8 bulan hingga 10 bulan setelah tanam sudah bisa kita panen umbinya. Selain dalam bentuk umbi, produk olahan dari singkong ini bisa berbentuk keripik, tape, mie, tiwul, gatot, tepung dan lain-lain.


2. Ubi jalar (Ipomoea batatas)

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Solanales
Famili: Convolvulaceae (suku kangkung-kangkungan)
Genus: Ipomoea
Spesies: Ipomoea batatas Poir
Ubi jalar, ketela, ketela rambat, telo rambat (Jawa), patatas (Papua), mantang (Sunda)

Dari namanya tanaman ini adalah tanaman menjalar dan merupakan tanaman umbi yang paling umum dibudidayakan oleh masyarakat indonesia. Bahkan pada waktu saya kuliah, era 2003-2005 merupakan era mengeksploitasi tanaman ini untuk dijadikan bahan penelitian, hehehehe.... . Seringkali tanaman ini dibudidayakan didataran tinggi. Di Malang, ubi jalar ini dapat diolah keberbagai jenis olahan makanan seperti bakpao, es krim, mie, juice, kripik, tepung dan lain-lain.



3. Talas (Colocasia sp.)

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Arecidae
Ordo: Arales
Famili: Araceae (suku talas-talasan)
Genus: Colocasia
Spesies: Colocasia gigantea (Blume) Hook f.

Di indonesia orang lebih biasa mengenal talas bogor. Memang tanaman talas ini banyak dibudidayakan di daerah jawa bagian barat. Selain talas bogor, di Indonesia terkenal talas semir daari daerah sumedang. Selaain umbi talas, dari tanaman ini bisa diambil batang dan daunnya untuk dimanfaatkan sebagai sayur. Produk olahan umbi talas biasanya produk segar talas itu sendiri dan keripik.



4. Suweg (Amorphophallus sp)

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Arecidae
Ordo: Arales
Famili: Araceae (suku talas-talasan)
Genus: Amorphophallus
Spesies: Amorphophallus oncophyllus Prain
Porang, iles-iles (Jawa), ileus (Sunda)

Suweg, berkerabat dengan bunga bangkai ini sering tumbuh di pekarangan rumah. Tanaman ini berwarna hijau dari daun hingga batang, ciri khasnya, pada batang terdapat spot spot putih. Untuk mengolah suweg ini harus hati-hati karena mengandung senyawa yang membuat gatal. Untuk menetralisir biasanya setelah dipanen, dibiarkan terlebih dahulu baru direbus.




5. Gadung (Dioscorea hispida Dennst)

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Liliidae
Ordo: Liliales
Famili: Dioscoreaceae
Genus: Dioscorea
Spesies: Dioscorea hispida Dennst

Tumbuhan ini mempunyai ciri khas sebagai tanaman perambat, berumur menahun (perenial), panjang +/- 10 m. Akar serabut. Batang berkayu, silindris, membelit, warna hijau, bagian dalam solid, permukaan halus, berduri. Seringkali di pedesaan, tanaman gadung sebagai ciri akan datangnya musim hujan, ditandai mulai munculnya sulur dan daun pertama dari bawah tanah/ umbi. Untuk mengolah gadung harus ekstra hati-hati, karena umbi gadung bisa menyebabkan gatal-gatal. Biasanya, untuk membuat keripik gadung, umbi gadung yang sudah dipanen dibiarkan satu malam baru dikupas. Setelah dikupas dan diiris, kemudian dicampur dengan abu gosok selama 1-2 malam dan dicuci bersih, setelah itu direndam dengan air garam. Produk olahan gadung berupa kripik gadung.



6. Ganyong (Canna edulis Ker)
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Zingiberales
Famili: Cannaceae
Genus: Canna
Spesies: Canna edulis Ker.

Seringkali ganyong ditanam sebagai tanaman tumpang sari dengan tanaman utama berupa jati, sengon, albasia dan lain-lain. Tanaman ini juga sering dijadikan tanaman pagar didaerah pedesaan. Produk olahan belum tergali banyak. Biasanya hanya untuk konsumsi keluarga saja berupa ganyong rebus dan tepung ganyong.




7. Garut (Maranta arundinacea L)
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Zingiberales
Famili: Marantaceae
Genus: Maranta
Spesies: Maranta arundinacea L.
Garut, irut, erut, kirut, tawang

Tanaman garut menyukai tumbuh pada tanah yang lembab dan di bawah naungan. Di Jawa Barat, garut dikenal dengan sebutan sagu atau irut. Umbinya banyak mengandung tepung pati yang sangat halus yang mudah dicerna. Umbi tanaman ini dapat diolah menjadi tepung garut, kue semprit dan emping garut.







8. Gembili (Dioscorea esculenta (Lour.) Burkill)

Jenis ini merupakan salah satu yang dibudidayakan dan jarang ditemukan tumbuh liar. Umumnya ditanam secara terbatas di pekarangan rumah. Umbinya berwarna putih sampai putih kekuningan dan pemanfaataannya sebatas dikonsumsi dengan cara dikukus sebagai pengganti makanan pokok.


9. Bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.) Urban)
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus: Pachyrhizus
Spesies: Pachyrhizus erosus (L.) Urban
Bangkuang, [bengkuang, bengkoang (Jawa)], singkuang, bangkuwang (Sunda)

Walaupun di indonesia orang lebih mengenal bengkuang sebagai tanaman buah, karena banyak mengandung air, namun bengkuang ini banyak mengandung pati. Seringkali pati bengkuang ini dimanfaatkan oleh kaum perempuan sebagai alat kosmetik. Bengkuang juga bermanfaat sebagai obat pencegah panas dalam.

Oke, semoga bermanfaat dan kita bisa menjaga kelestarian tanaman-tanaman tradisional yang ada disekitar kita. Manajemen “wed@ng kopie” menerima masukan dan komentar terkait dengan artikel-artikel yang pernah ditulis oleh manajemen. Next, kita akan membahas budidaya lele........

2 komentar:

  1. terima kasih sudah membantu untuk kelancaran skripsi saya.. minta doanya ya biar cpet selesai

    BalasHapus
  2. sama-sama, semoga bermanfaat dan sukses untuk skripsinya...

    BalasHapus