Senin, 26 September 2011

Nose Cow Rojak a.k.a. Rujak Cingur

Kali ini saya mencoba berbagi salah satu makanan kesukaan saya yaitu Rujak Cingur. Sebenarnya lidah saya itu lidah “wong jowo tengah”, tapi kenapa saya bisa suka masakan rujak cingur ini yang notabene makanan khas Suroboyoan... itu yang namanya bisa karena terbiasa atau lebih tepatnya “witing tresno jalaran seko kulino” ya, hehehe...

5 tahun tinggal dimalang cukup membuat lidah ini beradaptasi dengan "gaya" masakan jawa timuran. Dari yang tidak suka bau petis hingga boleh dikatakan menjadi "fans" berat bumbu yang satu ini.

Kembali ke topik pembicaraan, Rujak Cingur, makanan yang terdiri Kangkung, tauge, bengkuang, nanas, kol, timun, tempe dan tahu goreng plus irisan cingur alias "moncong sapi" ini hampir mirip dengan gado-gado. Yang membedakan ialah buah-buahan, irisan cingur atau "moncong sapi" dan siraman bumbu petis yang mantap...

Kunci kelezatan rujak cingur memang ada di sambal petisnya. Komposisi sambal yang mantap menurut saya jika sambal petisnya itu berwarna cokelat tua kehitaman, dengan kacang tanah yang agak kasar dan rasa yang pedas sehingga serasa “menonjok” dilidah…tapi selera orang kan lain2 didalam merasakan kelezatan Rujak Cingur ini, hehehe… Sedangkan “material” lain ya terdiri dari buah-buahan (itulah kenapa dinamakan rujak) dan sayur-sayuran rebus seperti halnya gado-gado atau pecel pada umumnya.

Di Malang saya biasa makan di Rujak Cingur Celaket Mbak Niniek Jl. Bunga Widara No.1, dinamakan Rujak Cingur Celaket karena dulu jualannya di Jalan Celaket. karena memang rasa dan kualitasnya terbukti. Dimalang sendiri banyak yang menjual rujak cingur, namun terkadang banyak penjual yang mengganti cingur sapinya dengan kikil sapi, walopun kelihatannya sama, tapi antara cingur dan kikil sapi mempunyai rasa dan tekstur yang berbeda.

Rujak Cingur sendiri sudah banyak “berkeliaran” diluar Jawa Timur, di Jakarta tempat mangkal saya biasanya di Pasar Bendungan Hilir, Jakarta Selatan atau di Kantin Pak Hadi, Jln. Wahid Hasyim, Jakarta Pusat.

Bila Anda berkunjung diMalang, saya siap untuk menemani Anda…

Kamis, 08 September 2011

Its Coffeebreak...

Buat penggemar Kopi yang ingin memantapkan diri didunia perkopian, sebaiknya mengerti istilah-istilah minuman kopi yang sekarang semakin popular dengan banyak dibukanya Waralaba “WARKOP MODERN” seperti Starbuck, Coffe Toffe, Espresso deelel…Semoga membantu biar ga salah pilih kalo beli…..hehehe…
Kopi hitam ,jenis ini sangat umum, merupakan hasil ektraksi langsung dari perebusan biji kopi yang disajikan tanpa penambahan rasa/pemanis apapun.
Espresso, adalah kopi yang dibuat dengan mengekstraksi biji kopi menggunakan uap panas pada tekanan tinggi.
Latte (coffee latte), sejenis kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio antara susu dan kopi 3:1.
Café au lait, serupa dengan caffe latte tetapi menggunakan campuran kopi hitam.
Caffè macchiato, kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio antara kopi dan susu 4:1.
Cappuccino, kopi dengan penambahan susu, krim, dan serpihan cokelat.
Dry cappuccino, merupakan cappuccino dengan sedikit krim dan tanpa susu.
Frappé, merupakan espresso yang disajikan dalam kondisi dingin.
Kopi instan, berasal dari biji kopi yang dikeringkan dan digranulasi.
Kopi Irlandia (irish coffee), merupakan kopi yang dicampur dengan wiski.
Melya, sejenis kopi dengan penambahan bubuk cokelat dan madu.
Kopi moka, serupa dengan cappuccino dan latte, tetapi dengan penambahan sirup cokelat.
Oleng, kopi khas Thailand yang dimasak dengan jagung, kacang kedelai, dan wijen.
Kopi tubruk, kopi asli Indonesia yang dibuat dengan memasak biji kopi bersama dengan gula, bagi saya sih ini yang paling mantap, hehehehe…...
Sebaiknya sih dicoba aja satu persatu, jangan Cuma dibaca, hehehehe…